Sunday, November 5, 2017

Maap di Ujung Jempol

My Adventure
ini adalah hari ba’da puasa atau bulan syawal. bulan yang membawa kita sebagai manusia kembali ke awal yang bersih dan suci setelah melalui proses pencucian diri satu bulan penuh. proses penyucian hablumminallah telah beres saat hilal naik lebih dari 2 drajat du ufuk timur sebagai pertanda masuknya 1 syawal sebagai hari yang fitrah. tapi pembersihan diri dalam konteks hablumminnas belum lah usai, masih ada percik dosa kepada sesama yang masih harus meminta maap kepada sesama manusia sebagai korban utama kesalahan kita.


ini hari keempat ba’da lebaran namun dering dan getar ponsel belum berakhir menerima ucapan lebaran dan idul fitri termasuk permohonan maap. dari yang singkat cuma satu baris hingga panjang 3 halaman layar, dari yang bahasa indonesia hingga arab dan inggris serta macam-macam bahasa daerah, ada yang bahasa gaul simpel hingga kata-kata puitis penuh filosofi dari kalimat pantun hingga bernuansa ceramah. dan yang unik darisemua sms lebaran yang masuk hanya satu yang bersifat pribadi dan penuh arti. walau bahsanya sederhana.



dul maafin semua kesalahanku selama ini terutama studi kasus 1… mohon maaf lahir batin,
kata itu pribadi dan jelas untuk siapa dan dalam kontks apa. sehingga orang yang dimintai maaf juga faham, dan tentu saja saya maafkan. tapi diluar itu inbox penuh beragam macam bahasa dan bentuk yang sulit saya mengerti bahkan ada yang panjang sekali dan bersifat secara umum, atau lebih tepatnya terlalu umum, sehingga kehilangan konteks sebenarnya SMS itu untuk siapa dan mintaa maaf dalam hal apa. atukah permintaan maaf serta ucapan lebaran akhirnya terletak pada konsep ikut-ikutan rame-rame saja, sehingga kehilangan makna substansi ucapan itu sendiri.


pengirim sms juga beragam tidak hanya dari yang beragama islam saja, tapi ada juga yang non-muslim, ada pula yang pengirimnya entah siapa karena nomer tidak terdapat dalam daftar buku telpon. kebanyak pengirim di dominasi oleh anggota keluarga, saudara, kerabat, teman, sahabat, guru, rekan kerja/seprofesi, kawan saat masih menjadi ‘aktivis’, mantan pacar,komunitas, dan sebagainya.


isi sms juga beragam, ada yang mungkin karya sendiri hingga nyontek dari internet atau bahkan sms dari teman lain di kirim ke teman yang lain pula. beberapa di antaranya yang sederhana seperti “Minal aidin wal faidzin Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431H, mohon maaf lahir bathin. Taqabbalallahu minna wa minkum.”


ada juga Sebelum HCl jadi basa, NaOH jadi asam, NaCl jadi manis n glukosa jadi asin, hati selalu tertengadah mengharap titrasi maaf dari buret hatimu. Taqaballahu minna wa minkum.


bernada gaul, dan sok keminggris (sok inggris) yang campuran No Card, No Ketupat, No Parcel, Just SMS Represents Everything …Sins… Laugh.. Tears.. Happy ‘iedul Fitrie 1428 H…Maaf lahir batin y..Btnnn


I’d like to wish you a holy Iedul Fitri and express my cincerest apology. I beg your mercy for all of my sins. May Us be fitri.


penuh ceramah Sebelas bulan kita kejar dunia,kita umbar napsu angkara.Sebulan penuh kita gelar puasa,kita bakar segala dosa.Sebelas bulan kita sebar dengki dan prasangka,Sebulan penuh kita tebar kasih sayang sesama.Dua belas bulan kita berinteraksi penuh salah dan khilaf,Di hari suci nan fitri ini, kita cuci hati, kita buka pintu maaf.Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.


bahasa jawa, yang ditulis oleh orang minang sugeng riyadi sedaya kalepatan kulo nyuwun agengin pangapunten. tulisan singkat dan jelas.


atau sms berbahas sunda yang sangat panjang bilih aya langkung saur basa bahe cerek, aya basa nu teu kariksa, janji nu jalir, supah nu sulya tur tingkah pari polah nu teu mereneh, bobot sapanon sapakan karing ku hate anu simpe kereteg manah anu genah ti luhur, sausap rambut ti hadap sausap dapal, mugi agung cukup lemur, jembar pangapura anu diteda pribados neda, dihapunten samudya kalepatan lahir tummekaning batin eilujeng boboran shiam. taqobalallohu minna waminkum shiamana wa shiamakum.


setuju atau tidak dan diterima atau tidak, perlahan teknologi membuat kita semakin jauh. jangkauan teknologi (sms) membuat kuantitas menjadi terpenuh, tapi sangat minim kualitas. isi sms boleh penuh kata-kata mutiara tapi serasa hampa dan berlalu begitu saja. sms yang menumpuk terkadang membut ada yang terlewat untuk di balas balik. orang yang membalas juga bingung, jika hanya menjawab sama-samasepertinya terlalu jahat, karena tulisan panjang di balas pendek sekali, dikembalikan lagi sms itu juga tidak sopan. akhirnya beberapa individu juga menyiapkan khusus “sms balasan” yang sebenarnya juga sala hanya untuk mebalas sms yang datang. sehingga nilai dari memaafkan san silaturhami luntru oleh arus teknologi.


Kata-kata dalam SMS (pesan singkat dalam pengertian sesungguhnya karena memang penulisannya biasa disingkat, bahkan sesingkat-singkatnya) dianggap telah dapat mewakili keseluruhan diri. Padahal, bahasa atau kata-kata tak pernah mampu mewakili seluruh kenyataan. Silaturrahim dalam pengertian konvensional (komunikasi bertatap muka) dianggap telah usang, tak efektif, buang-buang waktu dan tenaga, dan sebagainya.


harusnya sms bukanlah hal utama yang harus didahulukan untuk silaturahmi dan berlebaran, tapi sms sepatutnya diletakan di posisi pilihan terakhir untuk digunakan, sebagai pengganti diri saat raga memang tidak bisa berjumpa. dukungan teknologi membuat kuantitas menjadi luar biasa besar namun hampa karena minim kualitas. naiknya jumlah kuantias jangan sampai mengurangi kualitas yang ada. karena menurut saya rentetan kata-kata mutiara penuh hikmah dan permohonnan maaf dalam sms idul fitri masih kalah indah dibanding sebuah jabat erat tangan disertai senyuman.