Monday, November 6, 2017

Percaya kebetulan ??

Percaya kebetulan ?? Ini ceritaku. 



Malam itu, aku dan temanku menghabiskan waktu di perpustakaan kampus. Aku mengeluh tentang banyaknya tugas dan harus dikirimkan melalui e-mail hari itu juga. Suntuk dan sudah kelaparan. Akibatnya, bukan tugas yang kami kerjakan tapi malah asyik ngegosipin mahasiswa yang berlalu lalang di depan kami.

Merasa telah selesai dengan semua tugas, kami keluar dari kampus dan buru-buru mencari makan malam. Sepanjang boulevard, kukatakan pada temanku tentang keinginanku bertemu seseorang.

"Bisa nggak sih  ketemu dia di kampus yang luasnya tak seberapa ini !?"

"Susah nampaknya"

"Berpapasan dijalan aja kek. Atau ngelihat dari jauh. Nggak usah muluk-muluk"
Temanku tertawa sepele.


Untuk makan malam, biasanya kami memilih di Okeiki, salah satu tempat makan favorit kami. Anehnya, malam itu kami justru kebanyakan milih. Sampai memutuskan makan di restoran yang baru launching. Efeknya, makanannya nggak sesuai lidah. 

Jam sudah menunjukan pukul setengah sepuluh. Entah apa lagi kuasa tuhan, malam itu tiba-tiba kepingin beli gorengan. Selepas makan malam, kami bersiap menuju penjual gorengan. Lalu aku menahan langkah dan berubah pikiran seketika.



"Ke Indomaret bentar yuk. Mau beli cemilan aja"

Dan kami melangkah santai memasuki Indomaret. Kami muter-muter lama banget. Padahal jelas tujuan yang mau dibeli adalah cemilan.

Dikasir juga ada tragedi kecil yang bikin kami heboh. Cekikikan cuma karena ada cowok beli cemilan mirip yang kubeli. Saat giliranku membayar, tiba-tiba ...

Sesosok pria yang sepertinya tidak asing sedang berdiri dengan jarak satu meter dari tempat aku berdiri. Perlu waktu sekian detik untuk sadar itu ..... DIA !!!!

Sudah berapa lama dia berdiri disitu ?! Seberapa banyak yang dia saksikan ? Apa dia melihatku muter-muter nggak jelas di dalam Indomaret ? Apa dia melihatku cekikikan dengan temanku ?

Jantungku dag dig dug der. Entah mau bersikap gimana.  Sampai akhirnya dia juga menoleh. --Sama-sama kaget.

"Ngapain kamu?" katanya langsung kesasaran. 
"Ngapain saya ?!? Apa yang dilakukan di Indomaret ?" tanyaku balik sambil mengatur sikap karena tiba-tiba aku melemas sampai belanjaan ditanganku mau jatuh.

"Maksudnya, ngapain malam-malam kamu di sini ? Kalau dari kampus nggak mungkin".

"Dari kampus kok. Ngerjain tugas, mampir makan malam, trus kesini. Kakak sendiri ngapain jam segini di sini ?"

Dia tertawa. Aku bisa melihat deretan giginya yang berantakan. "Biasa, dari kampus. Ada rapat."

"Rapat apa ?" Tanyaku spontan. Sampai kusadari itu pertanyaan bodoh karena terkesan 'mau tau aja'.

"Rapat persiapan makrab." Dia tersenyum. Jarak kami sekarang cuma sejengkal. Aku berharap lampu di Indomaret padam saat itu juga sehingga mengaburkan wajahku yang sudah bersemu merah.

"Ya sudah kak. Kami duluan ya. Daaa..." Aku membuka pintu dengan berat. Berat sekali melepaskan pertemuan yang cuma seperkian menit itu. Pertemuan yang sudah dinantikan hampir dua minggu.

Ketika berhasil keluar, temanku bersenandung lirih "Ada yang berbunga-bunga ... Syalalalala"


Aku tertawa geli. Terimakasiiiiihhhh Tuhan .... kataku seraya menatap langit malam yang bertabur bintang :)